Pagi ini aku
malas sekali untuk bangun soalnya kemarin malam tugasku menumpuk setinggi
gunung Himalaya dan baru selesai jam 3 tadi pagi. Dan sekarang sudah jam 5 pagi.
Bayangkan saja baru 2 jam aku tidur. Dan saat ini kantuk masih menempel erat
dimataku.
Segera aku
bergegas menuju kamar mandi. Mandiku kali ini sangat lambat. Setelah mandi aku
shalat subuh dulu lalu kubuka lagi laptop kesayanganku. Kuteliti kembali tugas
- tugas yang harus kukumpulkan hari ini.
“Sial, kenapa
salah nulis? Hah. Untung kubaca dulu” aku bergumam seperti lebah
Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 05.45 WIB, cepat cepat kurain dompetku dan aku segera keluar membeli makan. Ya, beginilah kehidupan anak kosan. Pagi hari bingung nyari makan. Aku masuk ke kedai pecel milik bu Romlah. Segera kupesan pecel seperti biasanya.
“Bu pecelnya
satu ya, seperti biasa aja” aku memesan sambil mencomot gorengan yang tersedia
didepanku.
Kulihat ada 2 gadis
yang tidak kukenal masuk ke kedai ini. Mereka duduk disampingku.
“Ibu, saya pesan
nasi pecelnya 2 ya”
“Oh, iya neng
tunggu sebentar” bu Romlah terlihat sangat sibuk sekali
Aku tertarik untuk melihat dua orang disebelahku ini. Satu diantaranya memakai kerudung berwarna biru. Subhanallah cantik sekali gadis itu. Saat pikiranku masih bergerumbul di angan tiba – tiba bu Romlah menyadarkanku dengan seruannya.
“Zak, ini sudah”
seraya menyerahkan pecel pesananku
“oh iya bu, ini
uangnya, sama tadi saya orengannya satu bu ” aku beranjak meninggalkan tempat
itu, setelah kurasa agak jauh, aku kembali menoleh ke arah kedai bu Romlah.
Tampak dua gadis itu keluar.
***
“Hei Zak, ngapain loe ngelamun. Wah ati ati kesambet setan” dengan wajah ceria si Johan menyapaku
“Oh, enggak. Aku
cuman penasaran aja”
“Penasaran
apaan?” wajah johan membulat dan terlihat gantian dia penasaran
Tak kujawab pertanyaan Johan karena bagiku hal itu tak penting untuk diketahuinya. Aku beranjak meninggalkan tempat itu dan Johan berteriak teriak memanngilku. “Woi zak, gak sopan banget lu, gue lagi tanya nih. Wah dasar”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar