Kamis, 14 Agustus 2014

Siapa gadis berkerudung biru itu? Part 1



Pagi ini aku malas sekali untuk bangun soalnya kemarin malam tugasku menumpuk setinggi gunung Himalaya dan baru selesai jam 3 tadi pagi. Dan sekarang sudah jam 5 pagi. Bayangkan saja baru 2 jam aku tidur. Dan saat ini kantuk masih menempel erat dimataku.
Segera aku bergegas menuju kamar mandi. Mandiku kali ini sangat lambat. Setelah mandi aku shalat subuh dulu lalu kubuka lagi laptop kesayanganku. Kuteliti kembali tugas - tugas yang harus kukumpulkan hari ini.
“Sial, kenapa salah nulis? Hah. Untung kubaca dulu” aku bergumam seperti lebah

Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 05.45 WIB, cepat cepat kurain dompetku dan aku segera keluar membeli makan. Ya, beginilah kehidupan anak kosan. Pagi hari bingung nyari makan. Aku masuk ke kedai pecel milik bu Romlah. Segera kupesan pecel seperti biasanya.
“Bu pecelnya satu ya, seperti biasa aja” aku memesan sambil mencomot gorengan yang tersedia didepanku.
Kulihat ada 2 gadis yang tidak kukenal masuk ke kedai ini. Mereka duduk disampingku.
“Ibu, saya pesan nasi pecelnya 2 ya”
“Oh, iya neng tunggu sebentar” bu Romlah terlihat sangat sibuk sekali

Aku tertarik untuk melihat dua orang disebelahku ini. Satu  diantaranya memakai kerudung berwarna biru. Subhanallah cantik sekali gadis itu. Saat pikiranku masih bergerumbul di angan tiba – tiba bu Romlah menyadarkanku dengan seruannya.
“Zak, ini sudah” seraya menyerahkan pecel pesananku
“oh iya bu, ini uangnya, sama tadi saya orengannya satu bu ” aku beranjak meninggalkan tempat itu, setelah kurasa agak jauh, aku kembali menoleh ke arah kedai bu Romlah. Tampak dua gadis itu keluar.

***

“Hei Zak, ngapain loe ngelamun. Wah ati ati kesambet setan” dengan wajah ceria si Johan menyapaku
“Oh, enggak. Aku cuman penasaran aja”
“Penasaran apaan?” wajah johan membulat dan terlihat gantian dia penasaran

Tak kujawab pertanyaan Johan karena bagiku hal itu tak penting untuk diketahuinya. Aku beranjak meninggalkan tempat itu dan Johan berteriak teriak memanngilku. “Woi zak, gak sopan banget lu, gue lagi tanya nih. Wah dasar”.

Tidak ada komentar: