Sungguh, pertemuan
ini tak terduga. Waktu memang hebat. Mempertemukanku disaat yang tidak kunyana.
Huft, hatiku terus berdebar. Entahlah mengapa tanganku tiba tiba saja gemetar.
Sungguh, rasa aneh ini menyergapku. Padahal kamu bukan siapa siapa untukku, begitupula
diriku. Entahlah. Mungkin benar, kamu adalah sosok masa lalu yang masih
tersimpan untukku. Ku tak tau dimana kuselipkan namamu dihatiku. Aku bahkan
sudah lupa. Tapi perasaan ini mengingatkanku lagi. Mengingatkan tentang
perasaan yang sudah kukubur dalam-dalam.
Aku
hanya tertawa, menertawai kegugupanku sendiri. Kamu bukan siapa-siapa dan
mengapa aku harus gugup?. Hahaha.Kamu tau, aku tak pernah menyangka pagi ini
aku akan bertemu denganmu. Bertemu denganmu ditempat itu. Sejujurnya tadi aku
tak ingin naik ke lantai atas. Baru sampai anak tangga terakhir saja kulihat
ruang itu penuh. Rasanya malas~. Tapi aku tak mengerti kenapa tetap kulankahkan kakiku
hingga sampai disebelahmu. Aku tak pernah menyangka seorang yang disebelahku
tadi adalah kamu. Yap, sebelum menyapamu, aku terlebih dahulu bertanya kepada
pak satpam. Pak satpam itu mengatakan aku menunggu sebentar lagi. Ya, aku hanya
manggut-manggut. Kulihat disebelah pojok meja ada ruang kosong. Aku tak
memikirkan apapun dan hanya berdiri saja disitu. Aku baru menyadari, dipojok
meja itu adalah kamu setelah beberapa saat kutoleh dan kupandang siapa orang
disebelahku. Tampaklah dari hidungnya saja sudah kentara kalau itu kamu. Dan
ternyata? Benar. Itu kamu.
Kamu tau, aku tadi
gugup, speechless. Ah entahlah mengapa bisa seperti itu. Hingga menulis di
daftar pembayaran dengan bolpoinmu saja aku gemetar. Dan kamu tau saat
menyerahkan bolpoin saja aku juga gemetar. Benar-benar hal teraneh yang kurasa.
Pertemuan ini tak pernah kunyana. Pertemuan ini tak pernah kupikirkan sebelumnya. Bertemu denganmu diantara cita-cita kita. Bertemu denganmu lagi disaat kita memimpikan cita-cita. Aku tak mengerti apakah yang kurasakan saat ini. Yang kutau, terbesit lagi rasa aneh itu, terbesit lagi gugup itu. Entah, biarlah waktu akan menjawab semuanya.
Pertemuan ini tak pernah kunyana. Pertemuan ini tak pernah kupikirkan sebelumnya. Bertemu denganmu diantara cita-cita kita. Bertemu denganmu lagi disaat kita memimpikan cita-cita. Aku tak mengerti apakah yang kurasakan saat ini. Yang kutau, terbesit lagi rasa aneh itu, terbesit lagi gugup itu. Entah, biarlah waktu akan menjawab semuanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar